Thursday, April 30, 2015

PENGALAMAN SAYA DALAM BERKELOMPOK/BERORGANISASI

Setiap orang pasti pernah berkelompok atau berorganisasi untuk mencapai tujuang yang sama , termasuk saya . Kali ini saya akan menceritakan pengalaman berorganisasi di lingkungan rumah yaitu Karang Taruna . Pertama-tama saya akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu organisasi karang taruna.Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial.

 Sekarang saya akan menceritakan pengalaman saya dalam menyelenggarakan acara 17 agusutusan . Dikarenakan susah untuk mencari waktu untuk berkumpul , kamipun hanya menyiapkan acara tersebut dalam waktu 2 minggu . dimulai dengan rapat karang taruna banyak keputusan yang diambil dalam rapat tersebut . misalnya membagi tugas masing masing anggota , mengmpulkan dana sumbangan kepada warga , mensosialisasikan acara ,memilih lomba yang diadakan , memilih hadiah , mencatat perlengkapan dan peralatan , dan memasang umbul-umbul H-3 sebelum perayaan . dalam 2 minggu ini kami giat melaksanakan tugas tugas yang sudah diberikan . tibalah saat hari H perayaan 17 agustus , dimana semua anggota harus berkumpul pada pagi hari  , dan dikoordinir oleh ketua. Ada yang menyiapkan bagian peralatan lomba , menyiapkan sound, menyiapkan sncak untuk dibagikan , dan memberitahukan kepada warga kalau acara akan dimulai .
Setelah itu pada malam harinya ada acara pembagian hadiah dan malam kumpul warga dengan acara seperti makan bersama , karaoke bersama ,silaturahmi antar warga .
Kami bersyukur acara itu berjalan sesuai rencana kami . walaupun melelahkan tapi kami melakukannya dengan senang hati dan bangga bisa melakukan sesuatu terhadap lingkungan sekitar .


Demikian cerita pengalaman saya dalam berorganisasi . selama mengikuti karang taruna banyak sekali manfaat yang saya dapatkan yaitu , bisa akrab dan berbaur kepada warga , memahami pendapat orang lain , mengambil keputusan secara bijaksana ,bekerja sama dengan orang lain ,bertukar informasi , berdisiplin . semoga tulisan ini bermanfaat untuk yang membaca .
>> read more..

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut:
1)      hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
2)      setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
3)      setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain.
4)      jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan.
5)      pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik.
6)      pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang  cukup lama.
7)      diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik.
8)      setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul.
9)      setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.

Kemudian terdapat enam faktor lain yang juga ikut mempengaruhi pengambilan keputusan.
1)      Fisik.
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.
2)      Emosional.
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.
3)      Rasional.
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
4)      Praktikal.
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.
5)      Interpersonal.
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.
6)      Struktural.
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.

Komentar saya :
Setiap Faktor faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan . karena jika kita mengabaikan factor factor tersebut bisa menimbulkan konflik dengan skala kecil atau skala besar. Hendakanya kita memikirkan dengan matang factor-faktor diatas sebelum mengambil keputusan dalam berorganisasi  agar dicapai kesepakatan dan tujuan bersama dalam organisasi tersebut.




>> read more..

JENIS JENIS KEPUTUSAN DI DALAM ORGANISASI

1.      Berdasarkan program atau regularitas :
A.      Pengambilan keputusan terprogram atau terstruktur, yaitu pengambilan keputusan yang sifatnya rutinitas, berulang-ulang, dan cara menanganinya telah ditentukan. Pengambilan keputusan terprogram ini digunakan untuk menyelesaikan masalah yg terstruktur melalui :
·         Prosedur : yaitu serangkaian langkah yang berhubungan dan berurutan yang harus di-ikuti oleh pengambil keputusan.
·         Aturan : yaitu ketentuan yang mengatur apa yang harus dan apa yang tidak boleh dilaku-kan oleh pengambil keputusan.
·         Kebijakan : yaitu pedoman yang menentukan parameter untuk membuat keputusan.
B.      Pengambilan Keputusan Tidak Terprogram :
(Tidak Terstruktur) adalah pengambilan keputusan yang tidak rutin dan sifatnya unik sehingga me-merlukan pemecahan khusus.
2.      Berdasarkan Tingkat Kepentingannya :
Pada umumnya suatu organisasi memiliki hie-rarki manajemen.  Secara klasik, hierarki ini terbagi 3 (tiga) tingkatan, yaitu :
A.      Manajemen Puncak yang berkaitan dengan masalah perencanaan yang bersifat strategis (strategic planning). Pada manajemen puncak keputusan yg diambil adalah keputusan strategis.
B.      Manajemen Menengah, yaitu menangani permasalahan kontrol/pengawasan yang sifat pekerjaannya lebih banyak pada masalah administrasi.  Pada manajemen menengah ini keputusan yang diambil adalah keputusan administrasi/taktis.  Keputusan ini adalah keputusan yg berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya.
C.      Manajemen operasional, yaitu berkaitan dengan kegiatan operasional (kegiatan operasi harian).  Keputusan yang diambil pada manajemen operasional disebut keputusan operasional.
3.      Berdasarkan Tipe Persoalan :
A.      Keputusan internal jangka pendek, yaitu keputusan yang berkaitan dengan kegiatan rutin/operasional seperti : pembelian bahan baku, penentuan jadwal produksi.
B.      Keputusan internal jangka panjang, yaitu keputusan yang berkaitan dengan perma-salahan organisasional seperti : perombak-an struktur organisasi, perubahan departemen. Keputusan Eksternal Jangka Pendek, yaitu kepu-tusan yang berkaitan dengan semua persoalan yg berdampak dgn lingkungan dalam rentang waktu yang relatif pendek, seperti : mencari subkontrak untuk suatu permintaan khusus.
C.      Keputusan Eksternal Jangka Panjang, yaitu kepu-tusan yg berkaitan dengan semua persoalan dgn lingkungan dalam rentang waktu yg relatif pan-jang, seperti : merger dengan perusahaan lain dan ini bersifat strategis.
4.      Berdasarkan lingkungannya :
A.      Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti, yaitu pengambilan keputusan dimana berlangsung hal-hal :
·         Alternatif yg harus dipilih hanya memiliki satu konsekuensi/jawaban/hasil.  Ini berarti hasil dari setiap alternatif tindakan tersebut dapat ditentukan dengan pasti.
·         Keputusan yg diambil didukung oleh informasi/data yg lengkap, shg dapat diramalkan secara akurat hasil dari setiap tindakan yg dilakukan.
·         Dalam kondisi ini, pengambil keputusan secara pasti mengetahui apa yg akan terjadi di masa yg akan datang.
·         Biasanya selalu dihubungkan dengan keputusan yang menyangkut masalah rutin, karena kejadian tertentu di masa yg akan datang dijamin terjadi.
·         Pengambilan keputusan seperti ini dapat ditemui dalam kasus/model yg beresifat deterministik.
B.      Pengambilan Keputusan dalam kondisi resiko, adalah pengambilan keputusan dimana berlangsung hal-hal :
·         Alternatif yg dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil.
·         Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan.
·         Diasumsikan bahwa pengambilan keputusan mengetahui peluang yg akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil.
·         Resiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti, walaupun diketahui nilai probabilitasnya.
·         Pada kondisi ini ada informasi atau data yang akan mendukung dlm membuat keputusan, berupa besar atau nilai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan.
·         Teknik pemecahannya menggunakan konsep probabilitas, seperti model keputusan probabilistik, model inventori probabilistik, model antrian probabilistik.
C.      Pengambilan Keputusan dalam kondisi tidak pasti, yaitu pengambilan keputusan dimana :
·         Tidak diketahu sama sekali hal jumlah kondisi yang mungkin timbul serta kemungkinan-kemungkinan munculnya kondisi-kondisi tsb.
·         Pengambilan keputusan tdk dapat menentukan probabilitas terjadinya berbagai kondisi  atau hasil yg keluar.
·         Pengambil keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan tsb.
·         Hal yg akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi. Tingkat ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan cara :
Ø  Mencari informasi lebih banyak.
Ø  Melalui riset atau penelitian.
Ø  Penggunaan probabilitas subjektif
·         Teknik pemecahannya adalah menggunakan beberapa metode/kreteria, yaitu metode maximin, metode maximax, metode Laplace, metode minimax regret, metode relaisme dan dibantu dengan tabel hasil (pay off tabel).
D.     Pengambilan Keputusan dalam kondisi Konflik adalah pengambilan keputusan dimana :
·         Kepentingan dua atau lebih pengambil keputusan saling bertentangan dalam situasi persaingan.
·         Pengambil keputusan saling bersaing dengan pengambil keputusan lainnya yg rasional, tanggap dan bertujuan utk memenangkan persaingan tsb.
·         Pengambil keputusan bertindak sbg pemain dalam suatu permainan.
·         Teknik pemecahannya adalah menggunakan teori permainan.
Komentar saya : Setiap jenis jenis pengambilan keputusan dalam organisasi mempunyai
                           Landasan/alasan yang kuat dalam diambilnya suatu keputusan dalam
                           Organisasi .Jadi suatu pengambilan keputusan yang baik atau bijaksana
Harus sesuai dengan keadaan/ruang lingkup sekitar supaya tidak   menimbulkan konflik dan berguna dalam organisasi . karena setiap pengambilan keputusan ada porsinya masing-masing .Saran saya agar setiap individu bisa memaham dalam suatu pengambilan dalam organisasinya dan bila melenceng dari porsinya bisa dikritisi dengan cara yang baik .


>> read more..