saya pribadi dalam mata kuliah teori organisasi umum 2 diajar oleh bapak Mario Zefanya , menurut pendapat saya pribadi cara mengajar beliau sudah sesuai dan baik .Beliau dalam pertama kali pertemuan membuat kesepakatan dan aturan pada mahasiswa dengan membuat tabel nilai , misalnya jika ingin mendapat nilai A harus perform di kelas dan jika tidak masuk mata kuliah lebih dari 1 kali akan mendapat nilai D/E .Dan hal ini disepakati oleh mahasiswa , dengan cara seperti itu memaksa mahasiswa untuk menunjukkan bakatnya juga rajin masuk mata kuliah tersebut . Dan dalam memberikan tugas beliau tidak memberikan terlalu banyak dan berat , misalnya membuat 3 artikel di blog dalam jangka waktu 1 bulan . sekian mengenai pendapat saya , mohon maaf apabila ada salah & kata yang kurang berkenan .
>> read more..
Monday, July 27, 2015
10 Hal di Gunadarma
Artikel ini pendapat saya mengenai 10 hal yang harus diperbaiki , ditambahkan atau dihilangkan ,
menurut saya yaitu :
>> read more..
menurut saya yaitu :
1. Penulisan
ilmiah
Menurut saya buat apa ada penulisan ilmiah kalau nanti kita disuruh membuat skripsi juga ,
Lebih efektif jika diganti dengan program magang di perusaaan , karena bermanfaat bagi mahasiswa dalam mebangung mental kerja agar tidak kaget jika masuk di dunia kerja .
Menurut saya buat apa ada penulisan ilmiah kalau nanti kita disuruh membuat skripsi juga ,
Lebih efektif jika diganti dengan program magang di perusaaan , karena bermanfaat bagi mahasiswa dalam mebangung mental kerja agar tidak kaget jika masuk di dunia kerja .
2. Sistem
antri
Antrian dalam pembuatan KRS , pembayaran uang kuliah , pengambilan
blanko sudah tidak wajar antriannya , Mungkin perlu diadakan system online atau
di sebar ke seluruh kampus agar tidak menumpuk di suatu tempat.
3. Proyektor
kelas
Menurut saya sudah tidak jamannya lagi memakai ohp dikelas , karena di
SMA saya pun di setiap kelas terpasang proyektor . ini sangat penting
penggunaan proyektor di kelas agar membuat suasana belajar menarik dan mudah
dimengerti .
4. Wi-fi
Jaringan wi-fi di kampus gunadarma khususnya di E dan G sangat lambat ,
perlu ditingkatkan lagi kecepatannya .
5. Pendingin
Ruangan
Di beberapa ruangan khususnya lantai atas ada yang Ac nya tidak
nyala/berfungsi dengan baik ,jadinya mahasiswa gerah dan kurang focus dalam
belajar
6. Materi
pembelajaran up to date
Menurut saya jika ada suatu materi pembelajaran yang sudah lama tidak
dipakai dalam dunia kerja sebaiknya kita tidak usah mempelajarinya lagi ,
mungkin bisa diganti dengan materi pembelajaran yang sering dipakai dalam dunia
kerja
7. Jadwal
UTS UAS UU Semrawut
Menurut saya Jadwal UTS UAS UU yang melongkap-longkap hari itu saya
sangat tidak setuju , karena sebaiknya dibuat berturut-turut dan libur
semesternya ditambahkan seperti kampus-kampus lain . Libur semester itu sangat
berguna bagi mahasiswa yang ingin bekerja freelance atau mahasiswa yang kost
untuk pulang ke kampung halamannya .
8. Studentsite
Down
Setiap mau melihat IP/IPK di studentsite saya selalu bermasalah , dan
diberi keterangan bahwa server down . mungkin bisa deiperbaiki lagi websitenya
.
9. Lahan Parkir semrawut dan tidak aman
Lahan parkir khususnya di kampus E gunadarma menurut saya sudah overload
untuk mobil dan motor .sudah tidak ada celah berjalan ke parkiran karena lahan
taman samping gedung parkir pun dijadikan tempat parkir . dan juga saya pernah
kehilangan helm di parkiran ,mohon keamannanya ditingkatkan lagi .
10.I-lounge
Dari pertama masuk gunadarma saya tidak pernah aktivitas dalam gedung
i-lounge tersebut .sebaiknya diganti saja dengan yang lebih bermanfaat
mohon maaf apabila ada salah kata yang kurang berkenan . terima kasih
Wednesday, June 3, 2015
Gaya kepemimpinan saya jika menjadi pemimpin di dalam organisasi
Apabila saya dipercaya menjadi pemimpin dalam
organisasi , mungkin saya akan memilih gaya kepemimpinan demokrasi , alasannya
adalah karena gaya tersebut menurut saya gaya yang paling pas pada arti penting
kepemimpinan itu sendiri , dalam gaya kepemimpinan
demokratis itu ,Pemimpin memberikan wewenang secara luas ke bawahan. Setiap ada
permasalahan selalu mengikutsertkan bawahan sebagai tim yang tangguh . Dalam
gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas
serta tanggung jawab para bawahannya .
Saya juga akan membiasakan untuk bersikap jujur baik itu atasan maupun
bawahan , menuntun segala hal kepada bawahan
, bersikap tegas tapi santun dalam
hal pekerjaan, berbaur bersama bawahan agar tidak terjadi kesenggangan dan
berwibawa sebagai pemimpin
Perilaku seorang pemimpin akan memperoleh tanggapan
atau reaksi dapat berupa sikap atau perilaku bawahan. Reaksi bawahan tersebut
meliputi gerakan badan ,ucapan . tanggapan tersebut dapat bersifat
terang-terangan atau sembuni sembunyi .dan itu akan menimbulkan konflik
Cara saya menghadapi konflik yang terjadi adalah dengan cara:
1. Bijaksana
Karena Seorang pemimpin itu harus bijaksana dalam menyelesaikan konflik.bijaksana dalam hal dapat mendengar penjelasan dari yang berkonflik.
2. Berfikir Adil
Setelah mendengarkan penjelasan dari yang berkonflik tadi barulah dapat mengambil keputusan (tapi yang adil) yang bener yah bener yang salah ya yang salah tanpa melihat orang itu sapa saya.
3. Ajak Duduk bersama dengan yang berkonflik untuk bicara penyelesaian konflik tersebut.
4. Setelah itu cari solusi yang tepat yang menyelesaikan konflik ini.
5. Bicarakan solusi tersebut ke yang berkonflik itu.
6. Lalu damaikan yang berkonflik agar rukun seperti semula.
1. Bijaksana
Karena Seorang pemimpin itu harus bijaksana dalam menyelesaikan konflik.bijaksana dalam hal dapat mendengar penjelasan dari yang berkonflik.
2. Berfikir Adil
Setelah mendengarkan penjelasan dari yang berkonflik tadi barulah dapat mengambil keputusan (tapi yang adil) yang bener yah bener yang salah ya yang salah tanpa melihat orang itu sapa saya.
3. Ajak Duduk bersama dengan yang berkonflik untuk bicara penyelesaian konflik tersebut.
4. Setelah itu cari solusi yang tepat yang menyelesaikan konflik ini.
5. Bicarakan solusi tersebut ke yang berkonflik itu.
6. Lalu damaikan yang berkonflik agar rukun seperti semula.
Faktor Faktor yang memengaruhi kemimpinan di dalam organisasi
Faktor Faktor Dalam Kepemimpinan :
1. Pemimpin
Dalam kaitannya dengan Kepemimpinan, Pemimpin memang
merupakan faktor esensial dari Proses Kepemimpinan itu sendiri. Serta Pemimpin
itu memang harus mengerti apa yang harus dia tahu dan apa yang harus dia
perbuat, atau istilah lainnya The Right Man on The Right Place.
2. Pengikut (Followers)
Adalah salah satu faktor kepemimpinan yang membuat Faktor
pertama itu ada. Karena tanpa adanya Pengikut, otomatis Pemimpin pun tak ada.
Oleh karena itu Faktor Kepemimpinan dalam Pengikut ini lebih cenderung
pengertian akan apa saja yang Followers inginkan sehingga sebuah satuan fungsi
manajemen bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Serta ada pula
yang mengatakan kalau berbeda Pemimpin maka berbeda pula gaya kepemimpinannya.
Oleh karena itu Pengikut disini memang harus menyesuaikannya dengan cepat.
3. Komunikasi
Salah satu hal yang menjembatani antara Pemimpin dan
Pengikut adalah proses Komunikasi itu sendiri. Dengan adanya komunikasi.
Hubungan kerja antara dua belah pihak baik atasan maupun bawahan dapat sinergis
dan berjalan sesuai dengan apa yang telah dirancangkan sebelumnya.
\4. Situasi
Dalam sebuah situasi tertentu, terkadang kita diharusnkan
untuk bertindak secara cepat dan refleks untuk menyelesaikannya. Oleh karena
itu kondusifitas situasi antara Atasan dan Bawahan memang harus saling
dikuatkan agara selalu terjadi kondisi situasi yang nyaman dan kondusif.
Komentar :
Kepemimpinan merupakan suatu proses dengan
berbagai cara mempengaruhi orang untuk mencapai suatu tujuan bersama .Nah dari
situ sangat jelas kalau pengikut atau bawahan salah satu factor yg memengaruhi
kepemimpinan tersebut . Pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama yang baik
dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa
aman, tentram, .TUgas pemimpin akan berjalan baik apabila memahami tugasnya
,mengayomi bawahannya dan peka terhadap lingkungan sekitar .
Teori dan Arti penting Kepemimpinan
1.Teori-teori dalam Kepemimpinan
a) Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah: – pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan; – sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif; – kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.
Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
– Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.
– Berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan. Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja. Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443)
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah
* Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
* Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
* Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
* Norma yang dianut kelompok;
* Rentang kendali;
* Ancaman dari luar organisasi;
* Tingkat stress;
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah: – pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan; – sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif; – kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.
Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
– Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.
– Berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan. Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja. Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443)
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah
* Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
* Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
* Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
* Norma yang dianut kelompok;
* Rentang kendali;
* Ancaman dari luar organisasi;
* Tingkat stress;
b) Teori Perilaku
c) Teori Situasional
2.Arti penting kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi
contoh oleh pemimpin kepadapengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan
praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi.
Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan
pengajaran/instruksi.
Komentar saya :
Kita semua mewarisi jiwa kepemimpinan dari nenek moyang
kita .Peran seorang pemimpin harus kritis dan menerima saran bawahan dalam memimpin agar tujuan organisasi tersebut dapat tercapai. Selain itu
pemimpin yang bisa menjaga nama baiknya dan nama baik organisasinya adalah
pemimpin yang bisa dijadikan panutan dan akan dihargai jasanya. Oleh karena itu
salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah rasa tanggung
jawab.dan juga sang pemimpin bertugas untuk melindungi
Thursday, April 30, 2015
PENGALAMAN SAYA DALAM BERKELOMPOK/BERORGANISASI
Setiap orang pasti
pernah berkelompok atau berorganisasi untuk mencapai tujuang yang sama ,
termasuk saya . Kali ini saya akan menceritakan pengalaman berorganisasi di
lingkungan rumah yaitu Karang Taruna . Pertama-tama saya akan menjelaskan terlebih
dahulu apa itu organisasi karang taruna.Karang Taruna adalah organisasi
kepemudaan di Indonesia. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi
muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab
sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa
/ Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang
kesejahteraan sosial.
Sekarang saya akan menceritakan pengalaman
saya dalam menyelenggarakan acara 17 agusutusan . Dikarenakan susah untuk
mencari waktu untuk berkumpul , kamipun hanya menyiapkan acara tersebut dalam
waktu 2 minggu . dimulai dengan rapat karang taruna banyak keputusan yang
diambil dalam rapat tersebut . misalnya membagi tugas masing masing anggota ,
mengmpulkan dana sumbangan kepada warga , mensosialisasikan acara ,memilih
lomba yang diadakan , memilih hadiah , mencatat perlengkapan dan peralatan ,
dan memasang umbul-umbul H-3 sebelum perayaan . dalam 2 minggu ini kami giat melaksanakan
tugas tugas yang sudah diberikan . tibalah saat hari H perayaan 17 agustus ,
dimana semua anggota harus berkumpul pada pagi hari , dan dikoordinir oleh ketua. Ada yang
menyiapkan bagian peralatan lomba , menyiapkan sound, menyiapkan sncak untuk
dibagikan , dan memberitahukan kepada warga kalau acara akan dimulai .
Setelah itu pada malam
harinya ada acara pembagian hadiah dan malam kumpul warga dengan acara seperti
makan bersama , karaoke bersama ,silaturahmi antar warga .
Kami bersyukur acara
itu berjalan sesuai rencana kami . walaupun melelahkan tapi kami melakukannya
dengan senang hati dan bangga bisa melakukan sesuatu terhadap lingkungan
sekitar .
Demikian cerita
pengalaman saya dalam berorganisasi . selama mengikuti karang taruna banyak
sekali manfaat yang saya dapatkan yaitu , bisa akrab dan berbaur kepada warga ,
memahami pendapat orang lain , mengambil keputusan secara bijaksana ,bekerja
sama dengan orang lain ,bertukar informasi , berdisiplin . semoga tulisan ini
bermanfaat untuk yang membaca .
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam
mengambil keputusan sebagai berikut:
1) hal-hal yang berwujud
maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu diperhitungkan
dalam pengambilan keputusan.
2) setiap keputusan nantinya
harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
3) setiap keputusan janganlah
berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain.
4) jarang sekali ada 1
pilihan yang memuaskan.
5) pengambilan keputusan
merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus diubah
menjadi tindakan fisik.
6) pengambilan keputusan
yang efektif membutuhkan waktu yang
cukup lama.
7) diperlukan pengambilan
keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik.
8) setiap keputusan
hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu
betul.
9) setiap keputusan itu
merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.
Kemudian terdapat enam faktor lain yang juga ikut mempengaruhi
pengambilan keputusan.
1) Fisik.
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak
nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang
menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan
kesenangan.
2) Emosional.
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu
situasi secara subjective.
3) Rasional.
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami
situasi dan berbagai konsekuensinya.
4) Praktikal.
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan.
Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya
dalam bertindak.
5) Interpersonal.
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu
orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.
6) Struktural.
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin
memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.
Komentar saya :
Setiap Faktor faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan . karena jika kita mengabaikan factor factor tersebut
bisa menimbulkan konflik dengan skala kecil atau skala besar. Hendakanya kita
memikirkan dengan matang factor-faktor diatas sebelum mengambil keputusan dalam
berorganisasi agar dicapai kesepakatan
dan tujuan bersama dalam organisasi tersebut.
JENIS JENIS KEPUTUSAN DI DALAM ORGANISASI
1. Berdasarkan program atau regularitas :
A. Pengambilan keputusan terprogram atau
terstruktur, yaitu pengambilan keputusan yang sifatnya rutinitas,
berulang-ulang, dan cara menanganinya telah ditentukan. Pengambilan keputusan
terprogram ini digunakan untuk menyelesaikan masalah yg terstruktur melalui :
· Prosedur : yaitu serangkaian langkah
yang berhubungan dan berurutan yang harus di-ikuti oleh pengambil keputusan.
· Aturan : yaitu ketentuan yang mengatur
apa yang harus dan apa yang tidak boleh dilaku-kan oleh pengambil keputusan.
· Kebijakan : yaitu pedoman yang
menentukan parameter untuk membuat keputusan.
B. Pengambilan Keputusan Tidak Terprogram :
(Tidak Terstruktur) adalah
pengambilan keputusan yang tidak rutin dan sifatnya unik sehingga me-merlukan
pemecahan khusus.
2. Berdasarkan Tingkat Kepentingannya :
Pada umumnya suatu organisasi
memiliki hie-rarki manajemen. Secara
klasik, hierarki ini terbagi 3 (tiga) tingkatan, yaitu :
A. Manajemen Puncak yang berkaitan dengan
masalah perencanaan yang bersifat strategis (strategic planning). Pada
manajemen puncak keputusan yg diambil adalah keputusan strategis.
B. Manajemen Menengah, yaitu menangani
permasalahan kontrol/pengawasan yang sifat pekerjaannya lebih banyak pada
masalah administrasi. Pada manajemen
menengah ini keputusan yang diambil adalah keputusan administrasi/taktis. Keputusan ini adalah keputusan yg berkaitan
dengan pengelolaan sumberdaya.
C. Manajemen operasional, yaitu berkaitan
dengan kegiatan operasional (kegiatan operasi harian). Keputusan yang diambil pada manajemen
operasional disebut keputusan operasional.
3. Berdasarkan Tipe Persoalan :
A. Keputusan internal jangka pendek, yaitu
keputusan yang berkaitan dengan kegiatan rutin/operasional seperti : pembelian
bahan baku, penentuan jadwal produksi.
B. Keputusan internal jangka panjang, yaitu
keputusan yang berkaitan dengan perma-salahan organisasional seperti :
perombak-an struktur organisasi, perubahan departemen. Keputusan Eksternal
Jangka Pendek, yaitu kepu-tusan yang berkaitan dengan semua persoalan yg
berdampak dgn lingkungan dalam rentang waktu yang relatif pendek, seperti :
mencari subkontrak untuk suatu permintaan khusus.
C. Keputusan Eksternal Jangka Panjang, yaitu
kepu-tusan yg berkaitan dengan semua persoalan dgn lingkungan dalam rentang
waktu yg relatif pan-jang, seperti : merger dengan perusahaan lain dan ini
bersifat strategis.
4. Berdasarkan lingkungannya :
A. Pengambilan keputusan dalam kondisi
pasti, yaitu pengambilan keputusan dimana berlangsung hal-hal :
· Alternatif yg harus dipilih hanya
memiliki satu konsekuensi/jawaban/hasil.
Ini berarti hasil dari setiap alternatif tindakan tersebut dapat
ditentukan dengan pasti.
· Keputusan yg diambil didukung oleh
informasi/data yg lengkap, shg dapat diramalkan secara akurat hasil dari setiap
tindakan yg dilakukan.
· Dalam kondisi ini, pengambil keputusan
secara pasti mengetahui apa yg akan terjadi di masa yg akan datang.
· Biasanya selalu dihubungkan dengan
keputusan yang menyangkut masalah rutin, karena kejadian tertentu di masa yg
akan datang dijamin terjadi.
· Pengambilan keputusan seperti ini
dapat ditemui dalam kasus/model yg beresifat deterministik.
B. Pengambilan Keputusan dalam kondisi
resiko, adalah pengambilan keputusan dimana berlangsung hal-hal :
· Alternatif yg dipilih mengandung lebih
dari satu kemungkinan hasil.
·
Pengambilan keputusan
memiliki lebih dari satu alternatif tindakan.
· Diasumsikan bahwa pengambilan
keputusan mengetahui peluang yg akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan
hasil.
· Resiko terjadi karena hasil
pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti, walaupun diketahui
nilai probabilitasnya.
· Pada kondisi ini ada informasi atau
data yang akan mendukung dlm membuat keputusan, berupa besar atau nilai peluang
terjadinya bermacam-macam keadaan.
· Teknik pemecahannya menggunakan konsep
probabilitas, seperti model keputusan probabilistik, model inventori
probabilistik, model antrian probabilistik.
C. Pengambilan Keputusan dalam kondisi tidak
pasti, yaitu pengambilan keputusan dimana :
· Tidak diketahu sama sekali hal jumlah
kondisi yang mungkin timbul serta kemungkinan-kemungkinan munculnya
kondisi-kondisi tsb.
· Pengambilan keputusan tdk dapat
menentukan probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau hasil yg keluar.
· Pengambil keputusan tidak mempunyai
pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam
keadaan tsb.
· Hal yg akan diputuskan biasanya
relatif belum pernah terjadi. Tingkat ketidakpastian keputusan semacam ini
dapat dikurangi dengan cara :
Ø
Mencari informasi lebih banyak.
Ø
Melalui riset atau penelitian.
Ø
Penggunaan probabilitas subjektif
·
Teknik pemecahannya adalah
menggunakan beberapa metode/kreteria, yaitu metode maximin, metode maximax,
metode Laplace, metode minimax regret, metode relaisme dan dibantu dengan tabel
hasil (pay off tabel).
D. Pengambilan Keputusan dalam kondisi Konflik
adalah pengambilan keputusan dimana :
· Kepentingan dua atau lebih pengambil
keputusan saling bertentangan dalam situasi persaingan.
· Pengambil keputusan saling bersaing
dengan pengambil keputusan lainnya yg rasional, tanggap dan bertujuan utk
memenangkan persaingan tsb.
· Pengambil keputusan bertindak sbg
pemain dalam suatu permainan.
· Teknik pemecahannya adalah menggunakan
teori permainan.
Komentar saya : Setiap jenis jenis
pengambilan keputusan dalam organisasi mempunyai
Landasan/alasan yang kuat dalam diambilnya
suatu keputusan dalam
Organisasi .Jadi suatu pengambilan keputusan
yang baik atau bijaksana
Harus sesuai dengan keadaan/ruang lingkup sekitar
supaya tidak menimbulkan konflik dan
berguna dalam organisasi . karena setiap pengambilan keputusan ada porsinya
masing-masing .Saran saya agar setiap individu bisa memaham dalam suatu
pengambilan dalam organisasinya dan bila melenceng dari porsinya bisa dikritisi
dengan cara yang baik .
Friday, March 27, 2015
KOMUNIKASI EFEKTIF
Setiap manusia pasti perlu berkomunikasi . memiliki
kemampuan berkomunikasi yang baik sangatlah penting . anda akan menjali
hubungan yang luas dengan banyak orang . Banyak cara agar kita dapat
berkomunikasi dengan efektif . Mungkin anda harus lihat dulu orang yang ingin
ajak berkomunikasi , missal dengan atasan anda maka anda harus berkomunikasi
dengan kata-kata sopan tentunya ,Lalu jadilah pendengar yang baik jika yang
memahami apa yang dikatakan orang lain dan menanggapi sesuai porsinya ,
tentunya anda sewaktu berbicara juga ingin didengarkan dengan baik dan
janganlah berpikiran anda selalu merasa benar ,itu merupakan penghambat dalam
berkomunikasi usahakanlah menerima pendapat orang lain yang benar . Berpikir
sebelum bicara juga salah satu agar dapat berkomunikasi dengan efektif , jangan
sampai anda terlalu bereaksi berlebihan menanggapi lawan bicara , bisa jadi itu
malah membuat lawan bicara anda tersinggung dan terjadi percekcokan . Hindari
perasaan negative atau masalah pribadi anda dibawa-bawa dalam berkomunikasi ,
karena itu akan merusak mood anda sendiri ,dan bisa jadi anda akan berbicara
ngawur/tidak sesuai dengan etika . Usahakan anda selalu update berita atau
sering membaca agar menambah pengetahuan , sehingga kita tidak ketinggalan topic
yang dibicarakan atau kita dapat memulai topic baru untuk diperbincangkan dan
membuat anda lebih peraya diri juga .Lalu perhatikanlah bahasa tubuh anda
,jangan selalu terlihat gelisah yang akan membuat lawan berbicara anda jadi
malas berbicara dengan anda . lalu yang paling penting coba masukkan humor
dalam percakapan anda , karena itu hal yang menyenangkan satu hal yang perlu
diingat jangan melukai perasaan lawan bicara anda jangan mencoba terlihat
paling lucu. Dengan menjadi orang yang menyenangkan dalam berkomunikasi tentu
kita mempunyai banyak teman . Punya banyak teman juga berarti punya banyak
jaringan/koneksi/ .terbuka juga bagi kita peluang dan kesempatan dari teman
teman kita .
Jenis Jenis dan Proses Komunikasi
1.
Komunikasi lisan
komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung
dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka.lisan
ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada
saat wawancara, rapat, berpidato.[
komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang
dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain
sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.
Komunikasi
tulisan
komunikasi tulisan adalah komunikasi yang di lakukan dengan
perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan
bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima.] Komunikasi
tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik,
dan lain sebagainya. komunikasi tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang
menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks
dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku dan foto pun dapat
menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula
dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.
PROSES
KOMUNIKASI
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut
:
1. Penginterpretasian.
2. Penyandian.
3. Pengiriman.
4. Perjalanan.
5. Penerimaan.
6. Penyandian balik.
7. Penginterpretasian.
1. Penginterpretasian.
2. Penyandian.
3. Pengiriman.
4. Perjalanan.
5. Penerimaan.
6. Penyandian balik.
7. Penginterpretasian.
Komentar :
Proses
komunikasi adalah bagaimana individu menyampaikan pesan
kepada individu kainnya, sehingga
dapat menciptakan suatu persamaan makna atau tujuan antara individu yang berkomunikasi. Proses komunikasi
ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif Proses komunikasi,
banyak melalui perkembangan. Proses komunikasi dapat terjadi
apabila ada interaksi antar manusiadan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan
motif komunikasi.
Pengertian dan Arti penting komunikasi
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang
berarti 'sama'.
Dan jika dijabarkan Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Arti penting komunikasi
Komentar:
Komunikasi itu sangat penting pada setiap makhluk hidup dalam bermasyarakat
walaupun caranya berbeda-beda . Kegiatan berkomunikasi itu terus menerus
dilakukan selama makhluk hidup menjani hidupnya. Komunikasi menjadi sangat
penting karena memiliki tujuan dan fungsi yang beragam , dengan cara
berkomunikasi manusia bisa menginformasikan mendidik menghibur mempengaruhi
menuangkan isi hatinya ,dan lain lain. Dan dengan berkomunikasi manusia bisa
lebih tenang dan bisa juga memcahkan solusi bila ada masalah yang dihadapinya .
Subscribe to:
Posts (Atom)