(Hal 4 pembahasan) kelompok 3
di atas
saling berinteraksi satu sama lainnya. Secara sederhana, situasi berbicara itu
dapat kita ringkas seperti berikut.
1.
Pembicara berkeinginan untuk menyampaikan suatu ide, informasi atau perasaan.
2.
Pembicara menyandikan isi pembicaraannya atau pesan yang akan
disampaikannya
melalui lambang verbal dan nonverbal.
3. Pesan
dikirimkan melalui saluran kepada sasaran atau penyimak.
4.
Penyimak menerima, menafsirkan, dan memahami pesan.
5.
Penyimak menanggapi pesan itu; mengerti atau tidak, setuju atau tidak, dan suka
atau tidak.
Mendengar berbeda dengan menyimak. Mendengar adalah kegiatan
menangkap suara, dan hanya sebagai langkah awal dalam menyimak. Menyimak itu
sendiri melibatkan pemaknaan dan pemahaman atas apa yang didengar. Ia adalah
suatu proses yang aktif yang melibatkan konsentrasi pikiran. Menyimak itu
sebenarnya bersifat abstrak, tak terlihat. Oleh karena itu, wajar apabila
dikatakan bahwa menyimak merupakan suatu proses komunikasi yang serius. Karena
kegiatan itu bersifat internal, terjadi dalam diri seseorang. Hanya dia yang
tahu pasti apakah dirinya benar-benar menyimak atau tidak. Guru sering tidak
tahu apakah murid-murid kita benar-benar menyimak apa yang kita sampaikan atau
tidak. Sementara itu, kalaupun mereka merespon dengan benar, hal itu tidak
selalu menjadi jaminan bahwa tanggapannya itu benar-benar dari simakan yang
mereka lakukan. Mungkin saja mereka menjawab pertanyaan kita dengan benar
karena mereka telah tahu sebelumnya atau mungkin bertanya dan diberitahu oleh
temannya. Kita baru tahu bahwa siswa menyimak atau tidak setelah kepada mereka
diajukan sejumlah pertanyaan atau tugas yang dikerjakan berdasarkan apa yang
kita sampaikan.
Oleh karena itu, dapatlah kita katakan bahwa menyimak merupakan
suatu proses mental berupa pencerapan atau pemerolehan makna atau pesan yang
disampaikan secara lisan.
Sebagai
proses, kegiatan menyimak paling tidak terdiri atas 3 tahap.
1.
Penyimak menerima rangsangan lisan yang disampaikan oleh pembicara. Pada tahap
ini dengan menggunakan daya dengarnya penyimak menerima bunyi-bunyi bahasa yang
disampaikan oleh pihak lain.
2.
Penyimak memusatkan perhatiannya untuk memilih hal-hal yang dianggapnya
penting, dan mengabaikan hal-hal yang tidak penting. Mengapa hal ini harus
dilakukan? Begitu banyak ucapan yang disampaikan. Sementara itu, penyimak tidak
mungkin hafal atau ingat seluruhnya. Tidak ada pilihan lain bagi penyimak,
kecuali memfokuskan perhatiannya hanya kepada hal-hal penting saja. Kegiatan
ini tidak mudah. Oleh karena itu, cobalah siswa Anda dilatih secara bertahap
dan terus-menerus agar dapat melakukannya dengan baik. Salah satu hal yang
dapat Anda lakukan adalah menuliskan ide-ide kunci di papan tulis ketika Anda
menjelaskan sesuatu kepada siswa.
3.
Penyimak menentukan dan memahami makna atau pesan yang disampaikan
pembicara
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya (Wolvin
dan
Coakley, 1985, dalam Tompkins dan Hoskisson, 1995:83).
Apakah penyimak selalu berhasil memahami apa
yang dia simak? Kadangkadang berhasil, kadang-kadang tidak. Penyebab
kekurangberhasilan itu sebenarnya dapat dilacak melalui satu atau lebih unsur
yang terlibat dalam
No comments:
Post a Comment