Wednesday, November 19, 2014

Makalah 2 Pembahasan Tentang Komunikasi Lisan (hal 4) kelompok 3

(Hal 4 pembahasan) kelompok 3
di atas saling berinteraksi satu sama lainnya. Secara sederhana, situasi berbicara itu dapat kita ringkas seperti berikut.
1. Pembicara berkeinginan untuk menyampaikan suatu ide, informasi atau perasaan.
2. Pembicara menyandikan isi pembicaraannya atau pesan yang akan
disampaikannya melalui lambang verbal dan nonverbal.
3. Pesan dikirimkan melalui saluran kepada sasaran atau penyimak.
4. Penyimak menerima, menafsirkan, dan memahami pesan.
5. Penyimak menanggapi pesan itu; mengerti atau tidak, setuju atau tidak, dan suka atau tidak.
Mendengar berbeda dengan menyimak. Mendengar adalah kegiatan menangkap suara, dan hanya sebagai langkah awal dalam menyimak. Menyimak itu sendiri melibatkan pemaknaan dan pemahaman atas apa yang didengar. Ia adalah suatu proses yang aktif yang melibatkan konsentrasi pikiran. Menyimak itu sebenarnya bersifat abstrak, tak terlihat. Oleh karena itu, wajar apabila dikatakan bahwa menyimak merupakan suatu proses komunikasi yang serius. Karena kegiatan itu bersifat internal, terjadi dalam diri seseorang. Hanya dia yang tahu pasti apakah dirinya benar-benar menyimak atau tidak. Guru sering tidak tahu apakah murid-murid kita benar-benar menyimak apa yang kita sampaikan atau tidak. Sementara itu, kalaupun mereka merespon dengan benar, hal itu tidak selalu menjadi jaminan bahwa tanggapannya itu benar-benar dari simakan yang mereka lakukan. Mungkin saja mereka menjawab pertanyaan kita dengan benar karena mereka telah tahu sebelumnya atau mungkin bertanya dan diberitahu oleh temannya. Kita baru tahu bahwa siswa menyimak atau tidak setelah kepada mereka diajukan sejumlah pertanyaan atau tugas yang dikerjakan berdasarkan apa yang kita sampaikan.
Oleh karena itu, dapatlah kita katakan bahwa menyimak merupakan suatu proses mental berupa pencerapan atau pemerolehan makna atau pesan yang disampaikan secara lisan.
Sebagai proses, kegiatan menyimak paling tidak terdiri atas 3 tahap.
1. Penyimak menerima rangsangan lisan yang disampaikan oleh pembicara. Pada tahap ini dengan menggunakan daya dengarnya penyimak menerima bunyi-bunyi bahasa yang disampaikan oleh pihak lain.
2. Penyimak memusatkan perhatiannya untuk memilih hal-hal yang dianggapnya penting, dan mengabaikan hal-hal yang tidak penting. Mengapa hal ini harus dilakukan? Begitu banyak ucapan yang disampaikan. Sementara itu, penyimak tidak mungkin hafal atau ingat seluruhnya. Tidak ada pilihan lain bagi penyimak, kecuali memfokuskan perhatiannya hanya kepada hal-hal penting saja. Kegiatan ini tidak mudah. Oleh karena itu, cobalah siswa Anda dilatih secara bertahap dan terus-menerus agar dapat melakukannya dengan baik. Salah satu hal yang dapat Anda lakukan adalah menuliskan ide-ide kunci di papan tulis ketika Anda menjelaskan sesuatu kepada siswa.
3. Penyimak menentukan dan memahami makna atau pesan yang disampaikan
pembicara berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya (Wolvin
dan Coakley, 1985, dalam Tompkins dan Hoskisson, 1995:83).
Apakah penyimak selalu berhasil memahami apa yang dia simak? Kadangkadang berhasil, kadang-kadang tidak. Penyebab kekurangberhasilan itu sebenarnya dapat dilacak melalui satu atau lebih unsur yang terlibat dalam 

No comments:

Post a Comment